Sulawesi Selatan, dengan keberagaman suku dan budayanya, memiliki ragam alat musik tradisional yang kaya. Suku-suku seperti Bugis, Makasar, Toraja, dan lainnya memberikan kontribusi signifikan terhadap variasi alat musik di wilayah ini.
Budayawan Universitas Hasanuddin, menyatakan bahwa meskipun beberapa alat musik tradisional Sulawesi Selatan memiliki jenis yang sama dengan daerah lain, bentuk dan suara yang dihasilkan berbeda. “Gandrang meskipun sama jenisnya dengan gendang tapi beda bentuknya. Kita sebut dengan Gandrang. Begitupun dengan seruling, yang sangat unik dari kita adalah pui-pui dan itulah yang menjadi khas,” ujarnya kepada detikSulsel.
Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan
Berbagai jenis alat musik tradisional Sulawesi Selatan terbuat dari bahan alami. Berikut ini adalah sebelas alat musik tradisional:
Lalosu
Lalosu terbuat dari kayu dan tekstil. Bentuknya berupa tabung bambu yang diisi batu-batu kecil, dibungkus kain warna merah dan putih. Salah satu ujungnya berbentuk kepala ayam. Lalosu dimainkan dalam tarian Bissu dengan cara digoyangkan ke kiri dan kanan atau diayun ke depan dan samping hingga menimbulkan bunyi.
Ana Baccing
Ana Baccing digunakan dalam tarian Bissu saat upacara pernikahan, pelantikan, kematian raja, saat terjadi wabah penyakit, dan sebagai tanda dimulainya masa tanam padi. Terbuat dari besi dan berbentuk seperti anak panah dengan ujung runcing.
Basi-Basi
Basi-Basi, disebut juga Klarinet oleh suku Makassar atau Basi-Basi oleh suku Bugis, adalah alat musik tiup dengan membran rangkap. Bentuknya mirip alat musik pawang ular dan dimainkan dalam berbagai acara adat seperti pesta perkawinan dan syukuran.
Jalappa
Jalappa, atau Kancing-Kancing, berbentuk seperti simbal atau kancing berukuran besar. Terbuat dari logam kuningan, alat musik ini dimainkan pada upacara adat seperti persembahan sesaji untuk dewata, pernikahan, khitanan, dan tolak bala.
Pa'pompang
Pa'pompang, juga disebut Pa'bas karena suara bas yang dominan, berasal dari Toraja. Dimainkan secara berkelompok, alat musik ini menghasilkan suara khas hingga dua setengah oktaf. Terbuat dari potongan-potongan bambu dengan ukuran bervariasi, Pa'pompang menghasilkan kombinasi suara harmonis sesuai ukuran bambu.
Suling Lembang
Suling Lembang adalah alat musik tiup terpanjang di Toraja, dengan panjang mencapai 40-100 cm dan garis tengah 2 cm. Pada ujungnya diberi cerobong dari tanduk, mirip terompet. Suling ini memiliki enam lubang nada dan biasanya digunakan untuk lagu-lagu kedukaan di Toraja.
Pui-Pui
Pui-pui, sering disebut puik-puik, adalah alat musik tiup khas Sulawesi Selatan. Bentuknya menyerupai klarinet dengan kerucut terbuat dari lempengan logam dan potongan daun lontar. Bagian pangkalnya terbuat dari logam, sedangkan bagian kerucutnya dari kayu. Pada kayu ini terdapat beberapa lubang untuk menghasilkan nada yang berbeda. Pui-pui sering digunakan dalam berbagai upacara adat dan acara kesenian daerah di Sulawesi Selatan.
Kecaping
Kecaping adalah alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipetik. Bentuknya melengkung seperti perahu dengan senar dari kawat. Kecaping biasa digunakan untuk mengiringi dongeng-dongeng di masa nenek moyang serta tari tradisional.
Talindo
Talindo atau Tolindo adalah alat musik tradisional dari Toraja. Bentuknya unik, menyerupai tanduk sapi atau kerbau yang bertumpu pada tempurung kelapa. Terbuat dari kayu solid, senar, dan tempurung kelapa, alat musik ini hanya memiliki satu senar dengan resonator dari tempurung kelapa.
Gandrang
Gandrang adalah alat musik pukul yang masih bertahan hingga kini, terutama di kalangan suku Makassar. Tabuhan Gandrang biasanya digunakan sebagai pengiring tarian tradisional dan penanda diadakannya upacara adat, seperti pernikahan adat Makassar.
Gesok-Gesok
Gesok-gesok, juga dikenal sebagai keso-keso, dimainkan dengan cara digesek dan memiliki dua dawai. Terbuat dari kayu dan kulit binatang, alat musik ini menyerupai jantung atau daun keladi dengan tongkat gesek. Gesok-gesok umumnya mengiringi syair-syair "Sinlirik" yang berisi nasihat dan sejarah masa lalu. Dahulu dimainkan terbatas untuk kalangan keluarga, kini menjadi permainan musik rakyat.
Sulawesi Selatan, dengan keberagaman budaya dan sukunya, menawarkan kekayaan musik tradisional yang unik. Setiap alat musik memiliki ciri khas dan peran penting dalam kehidupan budaya masyarakat setempat.