Belajar Gitar, Kunci Gitar, Melodi Gitar paling lengkap ada di sini

...

8 Alat Musik Suku Dayak Kalimantan yang Unik dan Istimewa

Alat musik suku Dayak Kalimantan memiliki keunikan tersendiri, salah satunya adalah antoneng, yang merupakan jenis alat musik petik dari bambu. Dikutip dalam buku Falsafah Huma Betang Komunikasi Suku Dayak oleh Rico, M.I.Kom, Dr. Muzahid Akbar Hayat, M.Si, dan Dr. Didi Susanto, M.I.Kom.M.Pd (2023:6), suku Dayak, yang mendominasi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, menggunakan alat musik ini untuk mengiringi lagu-lagu daerah atau sekadar mengisi waktu luang.

8 Alat Musik Suku Dayak Kalimantan yang Unik dan Istimewa

Alat Musik Suku Dayak Kalimantan

1. Rebab

Rebab adalah alat musik gesek yang mirip dengan biola, dengan dua atau tiga senar. Merujuk dari laman Pusat Studi Musik Nusantara, rebab biasa digesek dengan cara ditegakkan di lantai dan dimainkan dari belakang. Alat ini terbuat dari kayu dengan resonator dari tempurung kelapa, panjangnya sekitar 75 cm, dan sering dimainkan saat upacara Nyangiang oleh suku Dayak Ngaju.

2. Senggayung

Senggayung adalah alat musik tradisional dari Dayak Simpang Dua, Kabupaten Ketapang, yang terbuat dari bambu. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, alat musik ini biasa dimainkan dalam ritual musim buah-buahan untuk menandai musim panen. Bentuknya bulat di bagian atas dan setengah terbuka di bawah.

3. Tahar

Alat Musik Suku Dayak Kalimantan yang Unik dan Istimewa

Tahar adalah alat musik pukul yang mirip dengan tamborin, biasanya digunakan dalam acara pernikahan atau penyambutan. Menurut laporan dari Institut Seni Indonesia, tahar dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan, yang menambah nuansa festif dalam setiap perayaan.

4. Antoneng

Alat Musik Suku Dayak Kalimantan yang Unik dan Istimewa

Antoneng merupakan jenis gitar tabung yang dimainkan dengan cara dipetik, terbuat dari bambu dan kulit ari bambu yang dibentuk menjadi dawai sebanyak lima buah. Bagian tengah badan bambu dilubangi sebagai resonator, menghasilkan suara yang menyerupai suara genggong, alat musik dari pulau Lombok.

5. Keledi

Keledi, atau dikenal juga sebagai Keluri, adalah alat musik tiup tradisional yang terbuat dari bambu dan labu. Menurut Dr. Muzahid Akbar Hayat, Keledi sering dimainkan dalam upacara adat untuk mengiringi lagu, tarian, hingga teater tutur atau syair nyanyian, yang menambah kekhasan dalam setiap perayaan budaya Dayak.

Alat musik ini tidak hanya sebagai pengiring lagu tetapi juga sebagai sarana pelestarian budaya dan identitas suku Dayak di Kalimantan.

6. Balikan

Alat Musik Suku Dayak Kalimantan yang Unik dan Istimewa

Balikan, atau dikenal juga dengan nama kuranting, adalah alat musik petik khas suku Dayak dari daerah Kapuas Hulu. Dilansir dari laman resmi Departemen Kebudayaan Kalimantan Barat, balikan memiliki bentuk unik dengan sisi kanan yang melebar dan ujung yang menguncup. Alat musik ini mirip dengan sape dan menjadi simbol khas Kalimantan Barat karena keindahan dan keunikan desainnya.

7. Sape

Sape adalah alat musik yang menyerupai gitar dan dipetik. Menurut Dr. Didi Susanto, sape tradisional Kalimantan Timur sering digunakan dalam acara hajatan masyarakat Dayak. Sape dibuat dari kayu khas Kalimantan seperti aro, adau, marong, dan pelantan, dengan panjang sekitar 1 meter dan hanya dua senar.

8. Alat musik ini tidak hanya sebagai pengiring lagu tetapi juga sebagai sarana pelestarian budaya dan identitas suku Dayak di Kalimantan.

Dengan mengenal 8 alat musik suku Dayak, kalian dapat lebih memahami keragaman alat musik tradisional Indonesia yang patut dilestarikan.

Back To Top type='text/javascript'/>