Pengalaman yang tak terlupakan saat manggung
Manggung mungkin adalah momen yang paling di nanti oleh kebanyakan gitaris, bagaimana tidak karena ini merupakan ajang unjuk gigi, namun tak semua berbuah manis seperti yang diharapkan.
Sekalian mengetes mental seorang gitaris di hadapan khalayak ramai.
Setiap stage pasti membawa pengalaman tersendiri, baik itu pengalaman yang seru bahkan yang tidak mengenakkan but it will be a story to the next time.
Dari sekian banyak hal yang sudah saya lalu selama beberapa waktu ini, saya ingin sedikit melihat ke belakang beberapa kejadian yang pernah saya alami ketika berada di atas panggung.
 |
| Zacky dan Synyster via www.1057thepoint.com |
Momen-momen dahsyat ini kini hanya menjadi kenangan yang kadang membuat saya senyum dan geleng-geleng kepala, sambil bilang, kok bisa ya!
Setelah beberapa waktu lalu saya juga mendengarkan sharing dari beberapa teman di FP Motivasi Gitar, kali ini saya sendiri yang akan mensharingkan beberapa pengalaman yang tak bisa saya lupakan seumur hidup.
#1 Vokalis gagal
Perform pertama kali itu selalu dipenuhi dengan keajaiban-keajaiban dan itu juga ternyata terjadi pada saya. Seperti yang pernah saya tuliskan pada artikel cerita pengalaman panjang bermain gitar, momen pertama ini menjadi hal yang paling berkesan.
Ya, dengan sedikit kaget di suruh nyanyi dengan todongan microphone di depan bibir itu rasanya luar biasa, terlebih jika akhirnya nada yang keluar dari lidah saya juga keluar jalur.
Jika saya mengingat hal itu, saya bahkan bisa mengingat bagaimana seisi ruangan ikut tertawa.
Ulala, pengalaman yang amat sangat berkesan sampai hari ini.
#2 Selalu di tolong Personil lain
Ukuran gitar elektrik itu dimana-mana hampir sama, strep nya panjang-panjang.
Saya merasa agak special karena badan paling kecil di antara personil lain jadi selalu ada teman yang membantu mengatur panjang strep itu.
Karena gitar berat sering kali habis manggung harus di pijat-pijat dulu.
Jadi orang pendek itu gak buruk-buruk lah kawan.
#3 Mahasiswa Siswa Kampus
Apa yang Anda pikirkan ketika mendengarkan jurusan pendidikan matematika.
Freak, kacamataan, kutu buku, rumus-rumus, culun, pokoknya nerd kan?
Nah, karena saya terdampar di situ jadilah saya sedikit jadi special.
Walaupun penonton itu dalam gelap, tapi saya tahu kok mereka memperhatikan dengan seksama.
Eh, dosen juga jadi geleng-geleng kepala lho.
Ya iya donk, saya kan datang dari planet lain.
Just kidding !
Nyatanya banyak juga yang pandai main musik di jurusan MIPA lho.
Mengapa ini sangat berkesan, karena pensi itu tidak hanya di tonton oleh sesama manusia eh mahasiswa, tapi juga ada beberapa dosen yang datang.
Ya, gimana pendapat Anda kalau dosen-dosen di kasi musik rock? Hanya kami dan teman-teman yang pernah manggung di sana yang bisa jawab.
#4 Tragedi Sandal
Apa yang Anda bayangkan kalau ikut audisi band untuk acara pensi apalagi yang menilai musisi senior yang cukup dihormati?
Pastinya siap mental dulu lalu penampilan.
Dengan berdebar-debar menunggu antrian, akhirnya pada saat yang di nanti yaitu pulang. #lho
Ya, sempat di tanya sama yang audisi karena dari awal saya liat mata sang juri gak lepas barang sedetikpun dari ku.
Dalam hati saya pikir, wah Dahsyat ni jurinya ngeliatin terus. Semakin semangat buat gas pol-polan.
Dan saat mendebarkan itu berlalu.
Lega dan keringatan, maklum bawa musiknya Lamb of God.
Saya lalu duduk sambil pegang jidat, gak sengaja melihat ke bawah
Alamak......
Sandalku lain sebelah, beda warna lagi... OMG !
#5 Ngerjain adek tingkat
Ini sebenarnya bukan kerjaanku sih, tapi termasuk dalam pengaruhku juga.
Jadi ketika kami sudah menjelang uzur di kampus, kami bisa enak lobbi untuk main di jam berapa pas ramai-ramai pengunjung.
Waktu itu kami akan membawakan lagu Trivium yang melow aja biar keliatan agak unyu-unyu aja.
Kebetulan saya punya gitar sendiri, sang bassis juga punya sih tapi karena biar agak sedikit lama di panggung dia pakai bass yang di sediakan panitianya aja.
Kebetulan tuning yang saya pakai adalah Drop C# biar beda, mau gak mau ya bass harus ngikutin stem turun juga.
Pas manggung sih seperti biasa, banyak penonton yang hanya melongo.
Ya, maklum di fakultas MIPA mayoritas cewek-cewek yang alim mau ikut headbang.
Paling tiba-tiba tepuk tangan kalau lagunya udah selesai.
Akhirnya kami selesai, kembali ke back stage. MC nya lanjut ngoceh-ngoceh, you know lah MC biar acara tambah meriah.
Ok akhirnya kami mengambil posisi sebagai penonton sambil menunggu penampilan para adek kelas.
Wow, akhirnya penampilan berikutnya...
Suara distorsi gitar menggema, dentuman bass drum memenuhi area sekitar, ya khas ketika check sound lah.
Gak sampai semenit mereka langsung hajar lagu pertama.
Apa yang terjadi?
Ups... tuning bass nya masih pakai tuning bass yang tadi sementara gitar yang di panggung itu masih standar, jadinya ya gak nyambung dech.
#5 Melodiku hilang terinjak
Ada acara bulan depan kata seorang teman.
Ok ! jawabku.
Kita bawain lagu kamu ya, katanya lagi.
Ok ! jawabku.
Jadilah selama sebulan kami latihan rutin.
Persiapan dengan matang, koreksi sana sini sampai hari H dan check sound rasanya perfect.
Pas perform, datang di panggung...mulai shred sana sini, biar keliatan jago di komunitas metalhead kabupaten dan menunjukkan eksistensi di antara band-band lain.
Lagu di mulai, riff-riff rumit dimainkan berjalan lancar...
Vokalis lompat sana lompat sini, membangkitkan semangat para metalhead.
Sampai di solo section, lho kok gak bunyi...
Cari-cari ke bawah, ternyata kabel jeck nya tercabut...
Sibuk ngurusin itu, pas selesai, berakhir juga part solonya.
kan dongkol juga.
Beberapa hari kemudian fakta berbicara ternyata kabel nya terinjak dan terlepas pas si vokalis lompat-lompat dan lari-lari itu.
Nah itu tadi pengalaman yang tidak terlupakan yang pernah terjadi di panggung.
Tag :
tips gitaris
