“Apa yang dicapai oleh praktik
meditasi selama berminggu-minggu dapat dicapai dengan musik dalam beberapa
menit”(Colin Rose)
Dewasa
ini tak bisa dipungkiri bahwa musik memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan. Beberapa menggunakan musik sebagai slah satu musik terapi entah itu
untuk menimbulkan ketenangan, sarana meluapkan emosi sampai dipercaya mampu
menyembuhkan beragam jenis penyakit. Sebuah fakta mengatakan bahwa musik dengan
tempo 60-70beats ternyata dapat menenangkan otak sehingga bermanfaat
menyeimbangkan kembali kerja otak. Misalnya musik Baroque, musik klassik yang
lahir setelah berakhirnya jaman Renaissance. Tokoh-tokoh yang terkenal pada
masa ini adalah Antonio Vivaldi, J.S Bach, George Frideric Handel. Masa ini
juga merupakan masa gemilang musik instrumental seperti jenis musik “sonata”
dan “concerto”. Musik Baroque ternyata berhubungan dengan gelombang alfa pada
otak. Gelombang alfa adalah gelombang yang dapat bekerja pada saat hasil
pekerjaan tersebut tersimpan pada kurun waktu yang lama misalnya belajar yang
tekun dan saat bermeditasi. Belajar sambil mendengarkan musik klasik Baroque
dapat meningkatkan konsentrasi anda dan membuat tubuh menjadi rileks. Musik
tersebut merangsang otak dalam gelombang alfa yang santai seperti dalam keadaan
meditasi. Situasi rileks ini yang membuat belajar dan bekerja dapat mencapai prestasi
puncak tanpa merasa lelah.
Bandingkan
dengan saat anda sepenuh sadar dan waspada pada kondisi tertentu, misalnya
ketika sedang menunggu, sedang berdiskusi, berpidato atau menyelesaikan masalah
dengan logika. Setelah selsai otak anda akan merasa sangat lelah. Tentu saja,
otak anda “mengirim” dan “menerima” pesan dengan frekuensi 13 sampai 25 siklus
perdetik (Geombang Beta). Gelombang Beta sendiri merupakan gelombang yang
bekerja pada saat kita melakukan pekerjaan yang sifatnya sesaat misalnya
mengobrol,menghitung uang, dsb.
Karena
itu menyeimbangkan antara kerja otak dalam gelombang beta (kecepatan tinggi)
dan gelombang alfa (kecepatan sedang), akan dicapai suatu kondisi berpkir
efektif yang santai atau disebut sebagai keadaan supermemori. Pada saat inilah
serentak terjadi penguatan konsentrasi dan peningkatan kemampuan kreativitas.
Musik yang dihasilkan oleh para komposer
terkenal dipercaya dapat meningkatkan daya ingat. Anda mau mencoba?
Berikut daftarnya
Wolfgang Amadeus Mozart
- Haftner
Symphony
- Prague
Symphony
- Concreto
untuk Biola dan Orkestra No.5 on A Mayor
- Concreto
untuk Biola dan Orkestra No.4 dalam D Mayor
- Concreto
untuk Biola dan Orkestra No.18 dalam B Mayor Rendah
- Concreto
untuk Biola dan Orkestra No.23 dalam A Mayor
Johann Sebastian Bach
- Arioso
- Largo
dari Harpdichord Concerto dalam C Mayor
- Largo dari
Harpdichord Concerto dalam F Minor
- Air untuk
G String
Lugwig von Beethoveen
- Concerto
untuk biola dan orkestra dalam D Mayor, op.61
Antonio Lucio Vivaldi
- Largo
dari “Winter” dalam The Four Seasons
- Largo
dari Concerto dalam D mayor
Selain
itu, Jeannette Vos (pengarang Buku Learning Revolution) mengatakan bahwa ternyata
musik yang berbeda dapat digunakan untuk tujuan berbeda, misalnya saja contoh
di bawah ini:
- Bila
ingin Menciptakan Atmosfer yang tenang dapat mendengarkan Watermark (Enya);
sebagian besar concerto karya Corelli, dari op.61; dan musik Baroque khusus
dalam Optimal Learning Classics, 303 dan 601 dari Barzak Institute
- Bila
ingin mendapatkan suasana hati yang tepat, khususnya untuk aktivitas belajar
kooperatif adalah Deep Breakfast oleh Ray Linch
- Untuk “Pengelompokkan”
dan menulis cepat dapat mendengarkan Antartica oleh Vangelis atau Brazilian dalam
album Invisible Touch Oleh Genesis (populer khususnya di kalangan remaja)
- Bila
menulis Puisi dapat dengan mendengarkan December oleh George Winston
- Perubahan
suasana hati. Dianjurkan variasikan musik sesuai dengan umur, tetapi biasanya
menggunakan musik instrumental apa pun dengan ketukan tinggi.
“Musik mengurangi stres,meredakan
ketegangan, meningkatkan energi, dan memperbesar daya ingat. Musik menjadikan
orang lebih cerdas.” (Jeannette Vosz).