Belajar Gitar, Kunci Gitar, Melodi Gitar paling lengkap ada di sini

...

8 Alat Musik Unik dari Sulawesi Utara yang Unik

Sulawesi Utara (Sulut) dikenal dengan keanekaragaman budayanya, tidak hanya tarian dan pakaian adat, namun juga kaya akan alat musik tradisional. Menurut laman tambah pinter dan kearifan lokal, daerah ini yang terdiri dari 15 kabupaten kota ini memiliki koleksi alat musik yang terbuat dari bahan sederhana.

Salah satu alat musik khas daerah ini adalah kolintang, yang terbuat dari kayu dan dimainkan dengan cara dipukul. Selain itu, Sulut juga memiliki alat musik lain seperti sasesahang, salude, oli, arababu, bansi, dan tetengkoren, yang umumnya dibuat dari bahan alam seperti kayu dan bambu.

Berdasarkan buku Wahana Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 4 SD Semester Pertama oleh Tim Pena Cendekia (2007: 85), setiap alat musik di Indonesia memiliki ciri khas yang meliputi nama, bentuk, bahan, dan cara bermain yang berbeda. Alat musik bansi dari Sulawesi Utara, misalnya, meskipun sama-sama terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara ditiup seperti suling dari Jawa Barat, memiliki perbedaan dalam nama dan asal daerahnya.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, keberagaman alat musik ini tidak hanya memperkaya kebudayaan Sulawesi Utara tetapi juga menambah daftar warisan budaya Indonesia yang berharga.

8 Alat Musik dari Sulawesi Utara

Berdasarkan buku Ensiklopedi Alat Musik Tradisional oleh Sugiarto, dkk. (2021: 3-4), Sulawesi Utara memiliki beragam alat musik dengan bahan dan cara bermain yang unik:

  1. Kolintang: Terbuat dari kayu, kolintang terdiri dari susunan bilah kayu yang dipukul untuk menghasilkan nada.
  2. Sasesahang: Dibuat dari bambu, bentuknya menyerupai garpu tala dengan ujung meruncing. Instrumen ini dimainkan dengan memukulnya menggunakan kayu pemukul yang dilapisi karet.
  3. Salude: Mirip dengan sasesahang, namun salude memiliki dawai yang terbuat dari kulit ari bambu. Cara bermainnya adalah dengan memetik dan memukulnya menggunakan pelepah pinang.
  4. Oli: Juga terbuat dari bambu, oli dimainkan dengan cara ditiup.
  5. Arababu: Mirip dengan rebab, arababu dibuat dari tempurung kelapa dengan resonator dari kulit hewan. Alat musik ini dimainkan dengan menggesek menggunakan tangkai gesek dari bambu.
  6. Bansi: Disebut juga suling di Minahasa, bansi dimainkan dengan cara ditiup, mirip dengan suling pada umumnya.
  7. Tetengkoren: Menyerupai kentongan, awalnya tetengkoren digunakan sebagai alat komunikasi tradisional. Cara memainkannya adalah dengan memukul.
  8. Yori: Dikenal sebagai Harpa mulu, Yori unik karena mulut pemain berperan sebagai resonator. Bentuknya kecil seperti penggaris dan dimainkan dengan cara ditiup, serupa dengan harmonika. Menurut kepercayaan Suku Kulawi, yori sering dimainkan saat fenomena alam seperti gerhana bulan atau matahari dan dianggap memiliki sisi mistis.

Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata, alat musik ini tidak hanya menunjukkan keragaman material yang digunakan, seperti bambu, tempurung kelapa, kulit hewan, dan kayu, tetapi juga pentingnya dalam kebudayaan dan tradisi lokal. Setiap alat musik ini mencerminkan keunikan dan kedalaman budaya Sulawesi Utara yang kaya.

Back To Top type='text/javascript'/>