Halo teman-teman, apa kabarnya hari ini? Bagi saya, hari ini menggembirakan sekali, rasanya seperti mendapatkan durian runtuh. Oleh karena
itu saya juga ingin membagikan kegembiraan saya kepada Anda. Sebenarnya apakah yang membuat saya
merasa gembira?
Sore ini, saya di berikan sebuah buku oleh teman saya.
Mungkin ada sebagian dari kita yang sudah memilikinya tetapi kalau saya pribadi
baru kali ini dapat buku sejenis ini. Judulnya “Guitar Effect” karangan Joe
Bennett. Terimakasih mas Acong atas bukunya, gratis lagi. Oleh sebab itu, saya
juga membagikan dengan Anda dengan cara yang gratis pula.
Lantas mengapa buku kecil ini sangat berkesan bagi saya?
Jawabannya adalah karena saya lagi butuh referensi untuk beli efek dan perlu
tahu dulu sedikit efek-efek yang di incar.
Sebelum itu, kita harus tahu dulu apa alasan kita untuk memilih efek gitar?
Alasan setiap gitaris menggunakan efek gitar sangat beragam mulai dari mencari dan menciptakan identitas dari sebuah lagu, membuat terdengar lebih besar, lebih bertenaga, lebih luas, dsb. Tapi sebenarnya alasan utama kita menggunakan berbagai macam efek gitar adalah karena suara gitar biasa belumlah cukup.
Alasan setiap gitaris menggunakan efek gitar sangat beragam mulai dari mencari dan menciptakan identitas dari sebuah lagu, membuat terdengar lebih besar, lebih bertenaga, lebih luas, dsb. Tapi sebenarnya alasan utama kita menggunakan berbagai macam efek gitar adalah karena suara gitar biasa belumlah cukup.
Postingan kali ini akan
mengenalkan tentang jenis-jenis efek gitar. Mungkin para master sudah tidak
perlu membaca postingan ini, tetapi untuk gitaris pemula dan para gitaris dalam
tahap menjadi gitaris profesional, bisa menyimak dulu sebelum membeli
efek-efeknya.
Sebenarnya tidak ada urutan yang baku dalam menyusun rangkaian
efek gitar tetapi umumnya dimulai dengan
efek dinamik dan tone, efek titinada, diakhiri dengan efek waktu. Susunan
sederhananya bisa berupa Compressor/distortion, chorus, kemudian delay.
Alasan kenapa effek dinamik dan tone diletakkan di awal
karena efek tersebut yang mengolah sinyal gitar mentah yang masih murni, seperti
efek compressor yang merespons seberapa keras kita memetik senar.
Efek chorus/pitch shifter sebaiknya diletakkan setelah efek
distorsi, sebab efek distorsi dalam jumlah yang banyak bisa mengurangi kekayaan
suara efek pitch shifter. Sedangkan efek delay harus diletakkan dibagian akhir
karena efek ini yang bertugas “merekam” semua hasil efek sebelumnya sehingga
bisa memainkan efek tunda.
Bagi pengguna multi-FX yang tidak menggunakan sejumlah pedal efek, tidak salahnya untuk mengetahui sebab Anda juga harus memikirkan jalan sinyal gitar Anda.
Bagi pengguna multi-FX yang tidak menggunakan sejumlah pedal efek, tidak salahnya untuk mengetahui sebab Anda juga harus memikirkan jalan sinyal gitar Anda.
Berikut jenis-jenis efek yang harus kita ketahui.
- Efek dinamik
Kategori ini belaku untuk
mempengaruhi volume gitar dalam jangka waktu tertentu, mencakup efek kompresor,
noise gate, envelope shaper dan tremolo. Umumnya efek jenis ini diletakkan di awal rantai
efek.
- Efek distorsi
Distorsi terdiri dari tiga jenis, yaitu overdrive, distorsi dan fuzz.
Overdrive (atau “soft clipping")
adalah suara dari ampli valve, pedal overdrive, dan berbagai efek tube
emulator.
Distorsi (“hard clipping”) adalah
suara yang lebih agresif, seperti yang ditemukan pada ampli transistor dan
beberapa tipe stompbox.
Fuzz adalah distorsi yang kasar,
semula dipopulerkan pada tahun 60-an.
- EQ dan efek Filter
Semua suara gitar punya “tone” khas
yang terdiri atas keseimbangan frekuensi tertentu, dari bass sampai trebel. Efek
EQ dan filter mengubah frekuensi ini untuk membentuk ulang kualitas tonal suara
gitar. Efek jenis EQ ini mencakup pedal graphic equaliser (equliser grafik),
talkbox, dan wah-wah.
- Efek Modulasi
Efek modulasi adalah semua yang
mengubah titinada gitar. Modulasi bisa terdiri atas satu semiton atau lebih
(efek pitch shifter, harmoniser) atau dalam cakupan lebih kecil dalam hitungan
mikrotonal (efek chorus, flanger, doubling)
- Efek waktu
Efek adalah efek apa pun yang bisa “memutar
ulang” sinyal asli setelah berbunyi-secara khusus merujuk pada pedal delay dan reverb.
Nah, sekarang kita sudah sedikit tahu tentang jenis-jenis
efek. Untuk pembahasan dari masing-masing efek di atas akan saya bahas di
postingan berikutnya.
By the way, jangan kira saya juga udah paham betul dengan efek gitar, kita sama-sama belajar sob.
Mungkin banyak yang sudah mencoba jenis-jenis efek di atas boleh
mensharingkannya supaya kita semakin kaya.
Sekian dulu, postingan kali ini. Terima kasih udah mampir dan membaca di blog slashky gitaris . Semoga postingan ini bermanfaat bagi kita.
Sumber : Joe Bennett - guitar effect